Home  Kliping Media  Hasil-hasil Penelitian dan Pengembangan Badan Tenaga Nuklir Nasional
Hasil-hasil Penelitian dan Pengembangan Badan Tenaga Nuklir Nasional
06. Desember 2007 jam 14:49
Empat puluh sembilan tahun sudah usia Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), hampir setengah abad perjalanan telah dilewati. Tepatnya, Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA) yang merupakan cikal-bakal (BATAN) dilahirkan pada 5 Desember 1958. LTA kemudian berubah menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (disingkat BATAN) pada tahun 1964. Pada tahun 1998 lembaga ini berubah menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional dengan singkatan yang sama.
Rangkaian acara perayaan ulang tahun BATAN kali ini diselenggarakan pada tanggal 3 s.d. 5 Desember 2007 berupa pameran hasil litbang BATAN kepada masyarakat disekitar Kantor Pusat serta kegiatan seperti donor darah, pemeriksaan fungsi ginjal dengan renograph dan penjualan beras hasil litbang BATAN. Pada tanggal 4 Desember 2007 diselenggarakan ziarah ke makam para pendahulu BATAN dan tanggal 5 Desember 2007 diadakan sarasehan dan silaturahmi keluarga besar BATAN.

BATAN memiliki berbagai fasilitas, yaitu Kawasan Nuklir Serpong yang antara lain terdiri atas Reaktor Serbaguna GA Siwabessy dan laboratoria penunjang, Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Kawasan Nuklir Bandung dengan Reaktor Triga Mark 2000, dan Kawasan Nuklir Yogyakarta dengan Reaktor Kartini,  Kantor Pusat BATAN berkedudukan di Jakarta.

Dalam perjalanannya, BATAN telah menyumbangkan kepada bangsa dan negara  berbagai hasil litbang yang telah dapat dinikmati oleh masyarakat melalui penerapan iptekda (iptek untuk daerah) yang merupakan kerjasama tripartit antara BATAN, pemda dan unsur perguruan tinggi.  Hasil litbang tersebut antara lain:

I. Hasil Litbang Pangan

1.  Saat ini BATAN telah menyumbangkan 10% jumlah varietas unggul tanaman pangan nasional. Beberapa varietas unggul tanaman pangan yang telah dihasilkan BATAN, yaitu: 15 varietas padi unggul (diantaranya diberi nama: Atomita 1, 2, 3, 4, Cilosari, Situ Gintung, Danau Atas, Woyla, Merauke, Winongo, Kahayan, Diah Suci, Mayang, Yuwono, dan Mira-1), 4 varietas kedelai (Muria, Tengger, Meratus, Rajabasa), dan 1 varietas kacang hijau (Camar). Sertifikat pelepasan tanaman diberikan oleh Menteri Pertanian setelah melalui serangkaian prosedur pelepasan varietas.  Selain itu, BATAN telah menghasilkan beberapa galur yang diharapkan dapat diluncurkan dalam waktu yang tak terlalu lama, yaitu: 10 varietas padi unggul, 6 varietas kacang hijau, 8 varietas kacang tanah, 15 varietas kedelai, 10 varietas sorghum, 2 varietas gandum, 3 varietas bawang merah, dan 2 varietas kapas.  Galur tersebut akan diusulkan ke Deptan untuk bisa dilepas secara bertahap. Pemanfaatan iptek nuklir dalam bidang pangan tersebut telah didiseminasikan di  23 propinsi (Aceh, Sumut, Bengkulu, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng,  DIY, Jatim dan Madura, Bali, NTB, NTT, Kalteng, Kalbar, Kalsel, Sulut, Sulsel, Sultra, dan Gorontalo).  Penanaman padi unggul hasil litbang BATAN kini telah melampaui batas 1 juta hektar.

2.  Untuk peternakan, telah diluncurkan formula pakan ternak generasi 2, yaitu Suplemen Pakan Multinutrien (SPM) dan High Quality Feed Supplement (HQFS), dan complete feed (CF), serta radio vaksin.  Hasil litbang di bidang peternakan ini telah didiseminasikan di 18 propinsi (Sumut, Sumbar, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Jabar, Jateng,  DIY, Jatim dan Madura, Bali, NTB, NTT,  Gorontalo, Kalteng, Kalbar, Kalsel,  Sulsel, dan Sultra).

II. Hasil Litbang Energi

Dalam bidang pemanfaatan nuklir untuk bidang energi, telah dilakukan

1.        Studi pengembangan perencanaan energi nuklir 2005 – 2050.

2.        Pembuatan draf URD (User Requirement Document), BIS (Bid Invitation Specification) dan PSAR (Preliminary Safety Analysis Report) untuk persiapan pembangunan PLTN sebagai insentif dari pemerintah

3.        Penyiapan tapak PLTN – Muria – Penyusunan draf final Laporan Analisis Keselamatan (PSAR-SP), Penyiapan tata ruang PLTN dalam RTRW daerah, Studi pengumpulan data AMDAL dan evaluasi, Studi seismisitas – struktur geologi kawasan Semenanjung Muria, studi vulkanologi probabilistik, monitoring dan pengoperasian instalasi Tapak Muria, pengoperasian peralatan monitor meteorologi – seismologi Ujung Lemah Abang.

4.        Pendalaman studi pendanaan dan struktur kepemilikan, dan pembuatan film animasi pembangunan PLTN – Muria, studi pembangunan masyarakat (ComDev – Social engineering), studi teknologi dan komponen PHWR – DUPIC, studi PLTN Generasi IV untuk ko-generasi, studi sistem ADS untuk energi, PLTN dengan kapasitas kecil dan sangat besar.

5.        Pengembangan Varietas tanaman industri energi: 1 varietas jarak pagar, 2 varietas Sorghum.

6.        Aplikasi iptek nuklir untuk mendukung eksplorasi dan eksploitasi sumber panas bumi.


III. Teknologi Informasi dan Komunikasi

1.        BATAN mengembangkan teknologi informasi yang handal dalam bidang: simulasi/modeling, perpustakaan digital dan manajemen SDM.

2.        Peningkatan diseminasi hasil litbang iptek nuklir bidang Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu dengan diluncurkannya Website Ensiklopedi TeknologiNuklir http://www.batan.go.id/ensiklopedi  sebagai sarana pendidikan iptek nuklir bagi masyarakat dan talkshow interaktif di media elektronik baik radio maupun televisi.

3.        Peningkatan pemahaman siswa, pelajar dan mahasiswa tentang iptek nuklir melalui Lomba penulisan artikel dan lomba pidato iptek nuklir, cerdas cermat, kunjungan ke fasilitas dan peragaan sains di Gedung Perasten dan fasilitas reaktor di Serpong, Bandung dan Yogyakarta.

4.        Peningkatan komunikasi dengan masyarakat dan hubungan antar lembaga melalui rapat dengar pendapat dan kunjungan kerja dengan DPR pusat dan daerah, LSM, organisasi kepemudaan, dan kelompok masyarakat Jepara.

IV. Kesehatan dan obat-obatan

1.        Pengembangan teknologi produksi radiofarmaka dan produksi kit RIA/IRMA untuk menanggulangi penyakit kanker dan infeksi

2.        Teknologi pengendalian penyakit berpola infeksi, penyediaan produk radioisotop dan radiofarmaka, dan peningkatan fasilitas proses aseptis (steril) berbasis GMP (good manufacturing practices)

3.        Pengembangan tumor marker CA-125, sejenis glikoprotein bersifat antigenik, untuk memonitor pasien penyakit kanker ovarium

4.        Pengembangan radiofarmaka 99mTc-siprofloksasin dan 99mTc-etambutol untuk penyakit TBC.

V.  Proses dan Manufaktur

1.        Pengembangan aplikasi Mesin Berkas Elektron (MBE) untuk industri, pengelolaan limbah radioaktif, pemantauan radioaktivitas lingkungan, pemantauan radioekologi dan kelautan.

2.        Pelayanan kalibrasi alat ukur radiasi (AUR)

3.        Pemeriksaan cemaran radiasi

4.        Pemanfaatan teknologi tracer (perunut) untuk berbagai keprluan industri seperti memeriksa kebocoran pipa dan bendungan.

5.     Peralatan kedokteran nuklir: Renograph (alat deteksi fungsi ginjal), Tyroid uptake (alat diagnosis fungsi gondok), Brachy therapy (terapi kanker leher rahim).
 
disadur dari : http://www.batan.go.id/tmp_news.php?id_berita=439&db_tbl=Berita
tanggal 6 Desember 2007 ppukul 14.50 
Jajak Pendapat
Seberapa jauh pengetahuan Anda terhadap PLTN yang akan dibangun di Indonesia?