20/01/2015 – Kemampuan mahasiswa
STTN kini sudah diakui di tingkat Internasional. Pasalnya baru-baru ini salah
satu mahasiswinya Risha Diah Rhamadhani (Teknokimia Nuklir 2011) berhasil
meraih First Grand Prize di acara Youth Science Mentoring Camp yang diadakan di
Yusoung Youth Hotel di Daejeon, Korea Selatan. Setelah sebelumnya lolos seleksi
ketat dan terpilih mewakili Indonesia sebagai 10 Mentor Asia. STTN kembali
menunjukkan eksistensinya di mata dunia dengan mengungguli beberapa universitas
ternama di Asia seperti Pusan National University, Korea Advanced Institute of
Science and Technology (KAIST), National University of Singapore, Universiti
Malaya, University of Brunei Darussalam, Seoul National University dan masih
banyak lagi.
Acara Youth Science Mentoring Camp
ini dilaksanakan dari tanggal 27 -31 Desember bertempat di Yusong Youth Hotel
di Daejeon, Korea Selatan. Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara
generasi muda Korea Selatan dan Asia terutama untuk mengembangkan kemampuannya
dalam bidang Science dan Engineering selain
itu pada kegiatan ini diharapkan para mentee
siswa SMA dapat lebih mengenal bidang Science
and Engineering agar mereka semakin yakin melangkahkan kaki untuk ikut
serta dalam bidang tersebut. Acara ini berisi 60 peserta dengan komposisi 20
Siswa SMA di Korea Selatan, 30 mahasiswa Korea Selatan dan 10 Asian Mentor.
Dalam acara ini peserta dibagi menjadi 5 kelompok lalu masing-masing mentor
telah terlebih dahulu membuat Joint Research Plan antara negaranya dan Korea
Selatan ataupu asia dan korea selatan. Risha kemudian masuk ke kelompok 2 dan
dipilih menjadi Team Leader. Kemudian
masing-masing mentor harus mempresentasikan research plannya dan dipilih untuk
dipresentasikan pada hari ke 3. Kelompok dua mengambil Tema Diamond Digger yang
merupakan gabungan antara riset Su Yi Mahasiswa KAIST dan Risha dari STTN.
Penilian pemenang dilihat dari
banyak aspek, antara lain bagaimana mentor berinteraksi dengan mentee,
bagaimana peran Team Leader dalam
kelompok dan tentunya bagaimana kreatif dan inovatif-nya ide yang diajukan
kelompok tersebut. Selain diskusi dan presentasi peserta juga diajak untuk
mengunjungi Daejeon Observatorium dan Korea Aerospace Research Instituton
(KARI). Peserta juga melakukan kegiatan siang pada hari ke-3 di Korea Advance
Institute of Science and Technology (KAIST) dan melihat riset-riset yang telah
dilaksanakan di KAIST.
Pada hari terakhir diumumkan
pemenang dari Science Camp, first grand prize diraih oleh Diamond Digger dan
Runner-up nya adalah Leading Impact Development (LID) in Filipina. Diamond
Digger dipilih karena rumusan ide yang sangat inovatif dan kreatif juga
penjelasan yang ringkas, akurat dan terstruktur.
Risha kembali meraih first grand
prize di negeri orang setelah sebelumnya memenangkan Best Presentation di
Syncrotron Science Camp di Thailand. Acara ini adalah acara ke 4 nya mewakili
STTN dan juga Indonesia dalam bidang Engineering Science. Dengan
keikutsertaannya Risha berharap STTN semakin dikenal dan diakui dunia. Selain
itu mahasiswi ini berharap agar mahasiswa STTN yang notabene-nya adalah
calon-calon engineer di masa depan dapat lebih mengembangkan lagi kemampuannya
di bidang science maupun engineering bidang nuklir sesuai dengan harapan IAEA
yang menjadikan Indonesia sebagai pusat Laboratorium Pengembangan Teknologi
Nuklir di ASEAN.
|