Home  Berita STTN  Mahasiswa STTN-BATAN Rajai Kejuaraan Debat Energi
Mahasiswa STTN-BATAN Rajai Kejuaraan Debat Energi
25. September 2014 jam 19:08

 

23/9/2014 – Gedung Seminar Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta menjadi saksi penting sengitnya pertarungan partai final kejuaraan debat energi yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) UPN Veteran Yogyakarta. Dengan tema ‘Kemandirian Energi, Kemandirian Bangsa’, kejuaraan debat ini melahirkan dua grandfinalis, yang keduanya berasal dari Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta.

Sebelum dipertemukan di partai final, kedua tim yang masing-masing bernama Tim Yang Mana dan Tim Radioaktif telah melewati tiga tahapan seleksi, yakni seleksi esai, tiga babak penyisihan dan semifinal. Tim Yang Mana yang beranggotakan Irsyad (Elektromekanik), Risha Diah Ramadhani (Teknokimia Nuklir) dan Zumaro (Elektronika Instrumentasi), diwakili oleh Zumaro menyatakan ketidak-percayaan mereka masuk ke partai final. ‘Awalnya kami hanya iseng-iseng menyatakan ingin mengikuti lomba debat. Setelah itu, Irsyad langsung membuat esai dan pada saat pengumuman, kami dinyatakan masuk sepuluh besar untuk mengikuti babak penyisihan debat. Pada babak penyisihan pertama, kami kalah telak ditangan mahasiswa UPN. Di penyisihan kedua, kami harus bertemu dengan sesama STTN dengan mosi pembangungan PLTN. Karena tim lawan tidak setuju dengan PLTN, pada babak ini  kami diberikan poin lebih. Di penyisihan ketiga dan semifinal, lagi-lagi kami harus bertemu dengan mahasiswa UPN. Dan alhamdulillah, sampai dengan pengumuman dua besar, kami berhasil masuk dan akan bertemu dengan tim yang sama seperti babak penyisihan kedua, yakni teman kami sendiri’, ucap Zumaro.

Sementara itu, perjuangan yang lebih harus dilakukan oleh tim Radioaktif yang beranggotakan Andri Saputra, Ade Saputra dan Tino Umbar yang ketiga berasal  dari Teknokimia Nuklir. Pasalnya, mereka harus bertemu dengan mahasiswa UPN, STTN dan UGM. Namun, dengan kekuatan dan ketangkasan argumen yang mereka sampaikan, akhirnya mereka berhasil mengalahkan tim UPN dan UGM dan menjadi dua besar.

Pada partai final ini, dengan diketuai oleh Dosen Ahli dari UPN Veteran Yogyakarta, tim juri yang beranggotan lima orang, siap menyampaikan mosi untuk menggiring kedua tim unggul ini kedalam gawang perdebatan yang cukup alot.

‘Baiklah, mosi pada grandfinal ini adalah Dewan ini setuju untuk mencabut izin Perusahaan Multi Nasional apabila tidak mengganti semua kerugian yang diakibatkan dari kegiatan produksinya’. Tim Radioaktif berperan sebagai tim pro yang secara utuh menyetujui adanya pencabutan izin Perusahaan Multi Nasional apabila tidak bertanggung jawab. Sementara tim Yang Mana menyampaikan kebalikannya.

Setelah melalui perdebatan sengit yang berlangsung lebih dari satu jam, akhirnya kesempatan juri untuk menyampaikan hasil dari perdebatan tersebut. Ketua tim juri mengatakan bahwa mosi kali ini sangat menggigit, karena satu tim secara telak tergigit dan tim satunya kadang-kadang tergigit oleh mosi tersebut. Beberapa argumen dianggap kurang kuat sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda.

Pada akhirnya, Tim Yang Mana dengan keputusan bulat dari dewan juri berhasil keluar sebagai pemenang Kejuaraan Debat Energi 2014 dan mengungguli sembilan tim lain dari beberapa Perguruan Tinggi di Yogyakarta. Diakhiri dengan sesi foto bersama, dua tim yang dikirimkan oleh STTN-Batan berhasil menggondol pulang Piala Juara dan merajai kejuaraan debat ini.

Info STTN
FAQs
Info Akademik
Jajak Pendapat
Seberapa jauh pengetahuan Anda terhadap PLTN yang akan dibangun di Indonesia?